Alasan saya memilih jurusan seni lukis
saya inggin mengetahui lebih banyak tentang seni lukis dan mencari wawasan yang luas dan mengembangkannya karya dengan bagus dan maksimal
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
1. Pengertian Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang
keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Karya seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang
dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau
benda guna untuk kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni.
Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari
fungsinya. Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan
sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan
atau pajangan saja.
‘Seni
rupa terapan’ terdiri dari 3 kata: seni, rupa, dan terapan. Pengertian
seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai karena
masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing.
Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’.
Jadi, pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda
seni yang berwujud dan juga digunakan.
2. Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman
prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan
kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa
terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam
untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai
menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan
perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam
adalah nekara, moko, bejana, dll.
3. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya
seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya
seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk
fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala
bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian,
perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau
perlengkapan ibadah.
4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
- Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.
- Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
- Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
- Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.
- Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya
lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni
rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut
fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.
5.1. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Fungsi
Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.
- Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
- Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
5.2. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
- Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.
5.3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya
Karya
seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan
aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni
rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori:
- Rumah adat
- Senjata Tradisional
- Transportasi Tradisional
- Seni Kriya
6. Contoh Seni Rupa Terapan
Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:
6.1. Arsitektur
Candi
borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah
yang luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada
di Indonesia seperti rumah adat dan pada tempat ibadah.
Karya
seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya,
mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan
arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.
6.2. Poster
Poster
atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya
dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat
mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat
dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan,
pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa
salinan karya seni terkenal.
6.3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik
sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam
dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
6.4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen
yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa
yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi,
kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran
dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala
sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya
sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri
sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara
busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana
adat Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan,
Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.
JENIS - JENIS ALIRAN SENI LUKIS
1.
Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10. Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti
11. Aliran dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12. Aliran Surealisme.
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod
Alat & Bahan Untuk Membuat Lukisan
Bahan melukis, antara lain dapat disebutkan :- Cat Minyak
- Cat Air
- Cat Akrilik
- Cat Poster
- Cat Tembok
- Cat Besi / Kayu
- Tinta Bak / Tinta Cina
- Pastel / Oil Pastel
- Kuas
- Kuas Pagoda
- Kanvas
- Palet
Seni Lukis Realisme: Sejarah, Karakteristik & Tokoh Realisme

Seniman banyak menjadikan alam, pengalaman manusia, mistisisme dan berbagai aspek kehidupan lainnya sebagai sumber inspirasi.
Seiring perubahan waktu, seni juga berkembang. Gaya dan aliran yang berbeda bermunculan seiring perubahan zaman.
Perkembangan realisme dan seni realistis pada abad kedelapan belas akan selalu dipandang sebagai fase penting dalam sejarah seni.
Realisme adalah gerakan seni yang dikenal memiliki hubungan dengan gaya neoklasik dan romantisisme.
Realisme dalam Seni
Realisme dalam dunia seni pada dasarnya merupakan usaha menggambarkan suatu objek seperti apa adanya.
Aliran seni ini muncul sebagai respon terhadap aliran neoklasik dan romantisisme.
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni intelektual yang mempengaruhi banyak seniman selama abad ke-17 dan abad ke-18.
Romantisisme menekankan pada emosi, kreativitas, dan imajinasi seniman.
Seni adalah lebih dari pantulan alam. Mereka yang mengikuti tradisi seni romantik, menggunakan imajinasi secara bebas dalam karya seni.
Keindahan alam dan mistisisme banyak digunakan sebagai tema dalam lukisan romantik.
Di sisi lain, seniman yang mengikuti gaya neoklasik banyak mengambil inspirasi dari ide-ide tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta negara.
Karakteristik Seni Realistis
Realisme dalam seni visual pada dasarnya adalah tentang bergerak melampaui interpretasi, bias pribadi, subjektivitas, atau dorongan emosional dengan berusaha menggambarkan tema lukisan secara empiris.
Seniman realis menolak karakteristik seni romantik karena mereka percaya pada prinsip menggambarkan suatu objek sesuai dengan realitas obyektif.
Dengan demikian, para seniman tidak akan menggunakan berbagai teknik untuk mengubah tampilan objek.
Misalnya, seorang seniman yang mengikuti tradisi seni realis tidak akan pernah menghilangkan kelemahan dalam obyek atau adegan yang sedang dilukisnya
Gerakan seni realisme juga dapat dikaitkan dengan era positivisme.
Positivisme adalah tentang semua usaha memperoleh pengetahuan menggunakan metode ilmiah dan evaluasi obyektif.
Dalam seni, hal ini diterjemahkan menjadi penggambaran benda seperti keadaan yang sesungguhnya.
Seniman tidak boleh membiarkan subjektivitas dan imajinasi mempengaruhi penggambaran suatu obyek.
Realisme dalam seni adalah semua tentang menolak idealisasi. Karya seorang seniman tidak harus selalu yang agung atau ideal.
Hal ini menjelaskan mengapa seniman yang mengikuti tradisi ini tidak menjadikan dewa, dewi, atau tokoh pahlawan besar sebagai sumber inspirasi.
Tujuan mereka adalah untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan akurasi sebanyak mungkin.
Seniman realisme menggambarkan kehidupan sehari-hari secara realistis dan akurat.
Sebagai contoh, setelah revolusi industri, banyak lukisan terkenal dari aliran realisme menggambarkan pekerja yang melakukan tugas mereka di pabrik.
Mereka berusaha menggambarkan para pekerja seperti apa adanya. Sejelek apapun lingkungan yang menjadi latar belakang, sang seniman akan berusaha jujur dan menggambarkan kondisi sebenarnya.
Beberapa pelukis realisme terkenal diantaranya adalah Gustave Courbet, Honore Daumier, Jean-Francois Millet, John Singer Sargent, James McNeil Whistler, Jan Van Eyck, dan Jean-Baptiste-Camille Corot.[]
Aliran Naturalisme, Realisme dan Romantisme Dalam Seni Rupa
Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur rupa
(visual) atau unsur-unsur yang dapat diindera oleh mata. Seni rupa mempunyai
banyak cabang aliran di dalamnya, beberapa aliran seni rupa itu antara lain:
1.
Naturalisme
![]() |
Naturalisme adalah
corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai
dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat.
Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya
proporsi, keseimbangan, perspektif, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat
mungkin sesuai mata kita melihat.
Tokoh-tokoh Naturalisme antara lain: Rembrant, Williamn
Hogart dan Frans Hall. Di Indonesia yang menganut corak ini antara lain: Abdullah
Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
2.
Realisme
![]() |
Realisme
adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada, artinya
yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut. Maknanya
bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Tokoh-tokoh realisme ialah: Fransisco de Goya, Honore
Daumier, Karl Briullov, Ford Madox Brown, Jean Baptiste Siméon Chardin, Camille
Corot, Gustave Courbet dan Honoré Daumier. Sedangkan dari Indonesia ada Barli
Sasmitawinata.
3.
Romantisme
![]() |
Romantisme adalah
corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastik, irasional,
indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedi
yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roman.
Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah,
gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih cantik dsb.
Tokoh-tokohnya antara lain: Eugene Delacroix, Theodore
Gericault dan Jean Baptiste. Dari Indonesia sendiri ada Raden Saleh yang lebih
dikenal dengan aliran Romantismenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar