Perkenalkan nama saya Eko nur cahyaningrum . tinggal watuburik 03 /14 wonorejo , gondangrejo , karanganyar , jawa tengah . saya lahir di karanganyar , 11 September 1996 . Saya anak ke 1 dari 2 bersaudara . saya sekolah di SMK N 9 SURAKARTA saya sekarang kelas 3 dengan jurusan SENI LUKIS
Alasan saya memilih jurusan seni lukis
saya inggin mengetahui lebih banyak tentang seni lukis dan mencari wawasan yang luas dan mengembangkannya karya dengan bagus dan maksimal
Seni lukis adalah salah satu cabang dari
seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium
lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti
kanvas,
kertas,
papan, dan bahkan
film di dalam
fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan
imaji tertentu kepada media yang digunakan.
1. Pengertian Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang
keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Karya seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang
dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau
benda guna untuk kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni.
Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari
fungsinya. Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan
sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan
atau pajangan saja.
‘Seni
rupa terapan’ terdiri dari 3 kata: seni, rupa, dan terapan. Pengertian
seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai karena
masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing.
Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’.
Jadi, pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda
seni yang berwujud dan juga digunakan.
2. Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman
prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan
kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa
terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam
untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai
menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan
perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam
adalah nekara, moko, bejana, dll.
3. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya
seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya
seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk
fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala
bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian,
perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau
perlengkapan ibadah.
4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
-
Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.
-
Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
-
Seni ilustrasi
yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu
naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata
pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari
bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa
terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
-
Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.
-
Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya
lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni
rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut
fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.
5.1. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Fungsi
Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.
-
Pemenuhan
kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi
pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya,
perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
-
Pemenuhan
kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang
semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang
dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk
penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
5.2. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
-
Karya
seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua
dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar
dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun,
dan batik.
-
Karya
seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga
dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan
memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional
seperti rencong dan pedang, serta patung.
5.3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya
Karya
seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan
aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni
rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori:
-
Rumah adat
-
Senjata Tradisional
-
Transportasi Tradisional
-
Seni Kriya
6. Contoh Seni Rupa Terapan
Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:
6.1. Arsitektur
Candi
borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah
yang luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada
di Indonesia seperti rumah adat dan pada tempat ibadah.
Karya
seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya,
mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan
arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.
6.2. Poster
Poster
atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya
dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat
mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat
dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan,
pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa
salinan karya seni terkenal.
6.3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik
sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam
dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
6.4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen
yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa
yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi,
kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran
dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala
sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya
sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri
sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara
busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana
adat Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan,
Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.
1.
Aliran Neo-Klasik

Pecahnya
revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia
lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social,
tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka
dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai
dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis
pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH
HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah
ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di
kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan
ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan
kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David
merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat
Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya
Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan
terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk
selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan
warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut
muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi
cerita lingkungan istana.
f.Cenderung
dilebih-lebihkan.
Tokoh
penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES
(1780-1867)
2.
Aliran Romantik

Aliran
Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean
Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya
memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan
romantik cenderung menampilkan :
Hal
yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo-
Klasik)
Eksotik,
kerinduan pada masa lalu
Digunakan
untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan
dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri
aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan
mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh
gerak dan dinamis.
c.Warna
bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan
komposisi dinamis.
e.Mengandung
kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan
melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya
antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
Tokoh
yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji
romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul
“RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita),
sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar
atau tragedy yang dahsyat.
3.
Aliran Realisme

Realisme
merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama
“Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH
KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).
Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu
dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave
Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang
kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh
: Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4.
Aliran Naturalisme

Aliran
Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.
Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari
aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan
alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi
terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet
yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert
sebagai tokoh realisme.
Realismenya
Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan
realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena
prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para
pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme
yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya
antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5.
Aliran Impresionis

Apabila
ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya
tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan
tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap
lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste
Renoir (1841-1919).
Pelukis
ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa
busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena
melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai
kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud
tertentu.
Tokohnya
: Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
6.
Aliran Ekspresionisme

Pada
tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan
dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850)
adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh
lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di
Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan
aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan
ataupun tekanan batin.
Pelopornya
adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard
Munch.
7.
Aliran Fauvisme

Nama
fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak
objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana
0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri
dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis
fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti
dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme
yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia
berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya
Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.
8.
Aliran Kubisme

Aliran
kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk
dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang
ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu
titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme,
karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan
kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat
terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua
tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
9.
Aliran Abstraksionisme

Aliran
Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi
atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi
dua yaitu.
Abstrak
kubistis
Yaitu
abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh
aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak
Nonfiguratif
Yaitu
abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana
garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami
ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
10.
Aliran Futuris
Aliran
Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme
yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan
kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh
aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti
11.
Aliran dadaisme
Aliran
dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri
aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar
belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang
yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika
di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh
Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
12.
Aliran Surealisme.
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis
psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian.
Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis
dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod
Alat & Bahan Untuk Membuat Lukisan
Bahan melukis, antara lain dapat disebutkan :
- Cat Minyak
- Cat Air
- Cat Akrilik
- Cat Poster
- Cat Tembok
- Cat Besi / Kayu
- Tinta Bak / Tinta Cina
- Pastel / Oil Pastel
Alat melukis, antara lain :
- Kuas
- Kuas Pagoda
- Kanvas
- Palet
Seniman banyak menjadikan alam, pengalaman manusia, mistisisme dan berbagai aspek kehidupan lainnya sebagai sumber inspirasi.
Seiring perubahan waktu, seni juga berkembang. Gaya dan aliran yang berbeda bermunculan seiring perubahan zaman.
Perkembangan
realisme dan seni realistis pada abad kedelapan belas akan selalu
dipandang sebagai fase penting dalam sejarah seni.
Realisme adalah gerakan seni yang dikenal memiliki hubungan dengan gaya neoklasik dan romantisisme.
Realisme dalam Seni
Realisme dalam dunia seni pada dasarnya merupakan usaha menggambarkan suatu objek seperti apa adanya.
Aliran seni ini muncul sebagai respon terhadap aliran neoklasik dan romantisisme.
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni intelektual yang mempengaruhi banyak seniman selama abad ke-17 dan abad ke-18.
Romantisisme menekankan pada emosi, kreativitas, dan imajinasi seniman.
Seni
adalah lebih dari pantulan alam. Mereka yang mengikuti tradisi seni
romantik, menggunakan imajinasi secara bebas dalam karya seni.
Keindahan alam dan mistisisme banyak digunakan sebagai tema dalam lukisan romantik.
Di
sisi lain, seniman yang mengikuti gaya neoklasik banyak mengambil
inspirasi dari ide-ide tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta
negara.
Karakteristik Seni Realistis
Realisme
dalam seni visual pada dasarnya adalah tentang bergerak melampaui
interpretasi, bias pribadi, subjektivitas, atau dorongan emosional
dengan berusaha menggambarkan tema lukisan secara empiris.
Seniman
realis menolak karakteristik seni romantik karena mereka percaya pada
prinsip menggambarkan suatu objek sesuai dengan realitas obyektif.
Dengan demikian, para seniman tidak akan menggunakan berbagai teknik untuk mengubah tampilan objek.
Misalnya,
seorang seniman yang mengikuti tradisi seni realis tidak akan pernah
menghilangkan kelemahan dalam obyek atau adegan yang sedang dilukisnya
Gerakan seni realisme juga dapat dikaitkan dengan era positivisme.
Positivisme adalah tentang semua usaha memperoleh pengetahuan menggunakan metode ilmiah dan evaluasi obyektif.
Dalam seni, hal ini diterjemahkan menjadi penggambaran benda seperti keadaan yang sesungguhnya.
Seniman tidak boleh membiarkan subjektivitas dan imajinasi mempengaruhi penggambaran suatu obyek.
Realisme dalam seni adalah semua tentang menolak idealisasi. Karya seorang seniman tidak harus selalu yang agung atau ideal.
Hal
ini menjelaskan mengapa seniman yang mengikuti tradisi ini tidak
menjadikan dewa, dewi, atau tokoh pahlawan besar sebagai sumber
inspirasi.
Tujuan mereka adalah untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan akurasi sebanyak mungkin.
Seniman realisme menggambarkan kehidupan sehari-hari secara realistis dan akurat.
Sebagai
contoh, setelah revolusi industri, banyak lukisan terkenal dari aliran
realisme menggambarkan pekerja yang melakukan tugas mereka di pabrik.
Mereka
berusaha menggambarkan para pekerja seperti apa adanya. Sejelek apapun
lingkungan yang menjadi latar belakang, sang seniman akan berusaha jujur
dan menggambarkan kondisi sebenarnya.
Beberapa pelukis realisme
terkenal diantaranya adalah Gustave Courbet, Honore Daumier,
Jean-Francois Millet, John Singer Sargent, James McNeil Whistler, Jan
Van Eyck, dan Jean-Baptiste-Camille Corot.[]
Aliran Naturalisme, Realisme dan Romantisme Dalam Seni Rupa
Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur rupa
(visual) atau unsur-unsur yang dapat diindera oleh mata. Seni rupa mempunyai
banyak cabang aliran di dalamnya, beberapa aliran seni rupa itu antara lain:
1.
Naturalisme
Naturalisme adalah
corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai
dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat.
Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya
proporsi, keseimbangan, perspektif, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat
mungkin sesuai mata kita melihat.
Tokoh-tokoh Naturalisme antara lain: Rembrant, Williamn
Hogart dan Frans Hall. Di Indonesia yang menganut corak ini antara lain: Abdullah
Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
2.
Realisme
Realisme
adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada, artinya
yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut. Maknanya
bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Tokoh-tokoh realisme ialah: Fransisco de Goya, Honore
Daumier, Karl Briullov, Ford Madox Brown, Jean Baptiste Siméon Chardin, Camille
Corot, Gustave Courbet dan Honoré Daumier. Sedangkan dari Indonesia ada Barli
Sasmitawinata.
3.
Romantisme
Romantisme adalah
corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastik, irasional,
indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedi
yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roman.
Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah,
gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih cantik dsb.
Tokoh-tokohnya antara lain: Eugene Delacroix, Theodore
Gericault dan Jean Baptiste. Dari Indonesia sendiri ada Raden Saleh yang lebih
dikenal dengan aliran Romantismenya.